Don’t
Forget Close Your Window
Mungkin karena terlalu sering
menonton film animasi dari Malaysia itu, yap Up*n Ip*n yang setiap malam tidur
dengan keadaan jendela yang terbuka, aku menjadi pengikut kebiasaan itu. Setiap
malam jendela kamarku tidak pernah aku tutup. Sejuk rasanya apalagi ketika angin
berhembus. Ditambah lagi letak kamarku berada di lantai dua, jadi ketika angin berhembus
kencang angin itu aku nikmati sendiri.
Malam ini aku sangat lelah sekali. Aku
masuk ke dalam kamar dan membaringkan tubuhku di atas kasurku yang empuk. Saat aku
ingin melihat jam di dinding tidak sengaja mataku mengarah ke jendela yang
mengarah langsung ke sebuah pohon beringin tua yang besar. Entah apa yang
membuat aku semakin menatap pohon itu. Aku tersadar ada seseorang yang sedang
berdiri di bawah pohon tua itu. Rambutnya panjang, memakai gaun berwarna putih,
tetapi wajahnya tak terlihat olehku karena dia berdiri membelakangiku. Angin dingin
berhembus menyelimuti tubuhku. Mataku terpaku ke arah wanita itu. Aku semakin
penasaran, sampai-sampai kepalaku kini sudah keluar dari jendela hanya untuk
melihat siapakah wanita itu. Aku terus menatap ke arahnya. Dan tiba-tiba saja
wajah wanita itu kini tepat berada di depan kedua mataku. Aku terdiam,
jantungku mungkin sudah tak berdetak dan darahku sudah tidak mengalir lagi
karena aku ketakutan luar biasa. Wajahnya hancur seperti baru saja dia kelindas
truk besar. Darah terus mengalir dari kedua matanya yang hampir lepas dari
tempatnya itu. Dengan rahang yang sudah tidak menyatu itu, aku dapat melihat
apa yang ada di dalam mulutnya, darah segar terus keluar dari mulutnya. Ingin rasanya
aku teriak untuk meminta tolong pada Ayah dan Ibuku. Namun aku terus terpaku
pada wajah wanita itu. Dan seketika itu juga jendela kamarku tertutup sendiri
dengan kencang hingga aku terpental ke dalam kamarku dan aku merasakan sakit
yang amat sangat pada dahiku.
Hari sudah pagi, rupanya semalam
aku pingsan karena benturan dari jendela. Ku lihat dahiku di kaca, dan
baik-baik saja. Semalam itu nyata atau hanya mimpi? Aku baik-baik saja
sekarang. Hanya itu yang ada di fikiranku. Aku membuka tirai jendela yang
menghalangi pemandanganku. Setelah melihat apa yang ada di balik jendela
kamarku itu sontak aku terdiam memikirkan kejadian semalam.
Ide cerita by Danang Hadi
Wijaya
Dengan sedikit pengubahan
Dengan sedikit pengubahan
0 komentar:
Posting Komentar